Pengerjaan Replanting Sawit KUD Tirta Kencana Kuansing Terus Berprogres Dengan Baik

oleh
oleh

LensaKita.co.id —- Pelaksanaan pengerjaan peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 212 hektare di KUD Tirta Kencana, Desa Air Emas, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuansing Propinsi Riau, terus berjalan. Kegiatan PSR itu dikerjakan PT Azka Sukses Bersama (ASB) selaku mitra KUD.

Direktur PT ASB, Junaidi, dikonfirmasi Zoinnews, com, baru -baru Ini mengatakan memasuki dua minggu pengerjaan dilapangan hingga kini berjalan lancar, pengerjaan luku hingga tumbang chipping terus berprogres dengan baik.

Pria kelahiran Muara Lembu, Singingi ini menuturkan, dalam pelaksanaan replanting sawit tahap II KUD Tirta Kecana Ini pihaknya menurunkan sejumlah alat berat jenis ekscavator dan traktor keluaran terbaru dioperasikan operator berpengalaman.

“PT Azka Sukses Bersama mengerjakan kegiatan replanting berdasarkan spesifikasi yang tertuang dalam kontrak kerja. Dan kami pihak perusahaan komitmen menyukseskan program Peremajaan sawit rakyat yang digagas oleh pemerintah pusat Ini,” kata Junaidi.

Ketua KUD Tirta Kencana Ahmad Muklis, mengatakan, pengerjaan replanting oleh PT Azka Sukses Bersama berjalan baik sesuai tahapan dan harapan petani. Progres pekerjaan dilapangan yakni mulai proses luku atau bajak hingga tumbang chipping juga berjalan lancar.

Muklis menyebut, peremajaan sawit bertujuan untuk petani meningkatkan produksi melalui replanting karena sawit tidak produktif berusia diatas 25 tahun. Melalui program PSR ini, KUD Tirta Kencana meremajakan sawit seluas 212 hektare.

Replanting sawit lanjut Muklis, merupakan upaya untuk mewujudkan keberlanjutan produksi sawit dengan hasil kebun yang berkualitas tanpa membuka lahan baru. Pada program PSR ini pekebun mendapat Rp30 juta per hektare untuk replanting sawit mereka.

“Replanting kali ini merupakan tahap II dengan luas 212 hektare. Melalui PSR diharapkan produktivitas lahan pekebun dapat lebih meningkat. Program ini didukung oleh BPDPKS yang memberikan Rp30 juta per hektare,” jelas Muklis.

Terpisah, Sumali (40) warga setempat ketika dimintai tanggapan oleh media ini Selasa 21/05/2024 di lokasi mengatakan bahwa pelaksanaan program PSR sangat petani dengan adanya bantuan Rp30 juta per hektare untuk biaya peremajaan sawit yang dianggarkan melalui Badan Pengelola Dana Peremajaan Kelapa Sawit (BPDP-KS).

Dia menuturkan pendanaan berbasis kemitraan melalui KUD Tirta Kencana itu merupakan bagian dari pengembangan kelapa sawit, dan telah mendorong berkembangnya wilayah baru dengan pesat karena tumbuh ekonomi baru berbasis perkebunan kelapa sawit yang tidak produktif lagi karena sudah berusia 25 tahun.

Para petani yang mendapatkan bantuan dana itu, kata sumali, menggunakan dana untuk peremajaan sawit melalui pembinaan KUD Tirta Kencana sebagai mitra hingga akhirnya memperoleh hasil panen.

Ia mengungkapkan dengan mengikuti program PSR, pihakya telah terbantu melalui pendanaan karena dimodali mulai dari membeli bibit untuk menggantikan tanaman sawit yang sudah tua dan tidak produktif lagi.

“Kami tinggal menikmati hasilnya setelah sawit berbuah, tentu kami sebagai petani terbantu. Apalagi di KUD Tirta Kencana petani yang ikut replanting saat ini ada ratusan anggota dengan total luas lahan sawit sekitar 212 hektare, dari total luas lahan ini mendapatkan bantuan peremajaan sawit Rp30 juta per hektare,” jelas Sumali.

Sebagai petani sawit, ia berterima kasih kepada pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kuansing dengan adanya program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ini.** (Ridhomagribi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.