Oknum Pegawai BRI Kota Pekanbaru Tak Beretika Dalam Melakukan Penagihan Hutang Nasabah

oleh
oleh

LensaKita.co.id — Apa yang dilakukan oleh pegawai BRI jalan subrantas panam tepatnya depan gedung pena ini sungguh tak beretika dan tak bermoral, Sebagai seorang pegawai BUMN yang bertugas dalam bidang pelayanan,etika dan adab adalah hal pokok dan utama.

Lebih miris lagi pegawai BRI juga menyampaikan bahwa program pemerintahan Presiden soal penghapusan pinjaman UMKM tidaklah benar,jika perlu bawa pemerintah dan presiden kesini untuk membuktikan soal program tersebut.

Hal ini disampaikan oleh pegawai BRI kota saat menghubungi salah seorang nasabah yang telat membayar angsuran.

Saat itu pegawai BRI memarah marahi konsumen dan juga membentak konsumen agar segera melunasi tunggakan yang telat.

Meskipun saat itu konsumen telah meminta sedikit waktu untuk segera melunasi karena baru saja melahirkan, Tapi alasan itu malah jadi pemicu menyulut amarah dari pegawai BRI.

“Tunggakan UMKM ibuk telat telat.Jadi segera lakukan pembayaran.Kami tidak peduli apapun alasannya.

Hal yang terpenting saat ini ibuk harus segera bayar tunggakan ibuk,ujar Pegawai BRI tersebut.

“Meskipun ibuk beralasan belum bisa kerja karena baru saja melahirkan,bagi kami itu bukan alasan.Saya saja kerja tanpa henti sampai malamKenapa pula hamil yang jadi alasan tunggakan tersebut.

Saat ini ibuk harus segera bayar.Jangan lagi alasan alasan.Kami ini ditugaskan untuk menagih,jadi jangan buat kami dimarahin pimpinan,lanjut pegawai tersebut sambil marah marah dan hardik nasabah.

Mengetahui alasannya tidak bisa diterima oleh pegawai tersebut dan yang hanya didapat makian dan hardikan maka konsumen tersebut minta agar bisa dimasukkan kedalam program penghapusan hutang UMKM.

“Apalagi nasabah tersebut merasa bahwa pokok pinjaman yang hanya 75 juta bisa masuk kriteria.Namun bukannya memberikan solusi, pegawai BRI kota tersebut malah makin marah dan bilang itu program bohong belaka.

“Mana ada program penghapusan hutang UMKM.Itu hanya program akal akalan pemerintah belaka.Tidak ada program tersebut.Jadi bagaimana kami bisa masukan ibuk dalam program tersebut,”ketua pegawai BRI.

“Kalau ibuk tak percaya bawa saja pemerintah kesini untuk buktikan ada atau tidaknya program tersebut.Jika perlu bawa sekalian Presiden kesini.

Jangan karena program yang tak ada tersebut kami yang dijadikan tumbal dan didesak nasabah, Jika perlu bawa juga sekalian wartawan biar bisa mengekspos masalah tersebut, pungkasnya

Memang dalam persoalan ini nasabah telah melakukan kesalahan karena telah terlambat dalam menunaikan kewajiban tunggakan hutang.Namun tidak mesti mendapatkan perlakuan yang tidak bermoral dan beretika tersebut.

Selaku pegawai BRI yang bergerak pada bidang jasa perbankan maka etika dan moral adalah modal utama.Apalagi pegawai BRI merupakan pegawai BUMN yang juga terikat aturan dari pemerintah.

Alangkah lebih elegan jika pegawai BRI bisa melakukan penagihan dengan cara beradab dan beretika yang tinggi.

Apa yang terjadi juga mengindikasikan bahwa kurangnya pembinaan yang dilakukan oleh pimpinan BRI kota Pekanbaru.

Seharusnya ada SOP yang jelas bagaimana tatacara pegawai dalam melakukan penagihan.

Selain itu permintaan pegawai yang ingin menghadirkan Presiden Prabowo untuk menjelaskan soal program penghapusan hutang UMKM yang jadi program pemerintah juga menjadi bukti bahwa pimpinan BRI belum mensosialisasikan program tersebut atau juga bisa mengisyaratkan bahwa BRI menyampaikan bahwa program tersebut adalah program bohong dari pemerintah.**

 

Penulis : Amrizal

Editor : Eman Melayu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.