Diduga Siswa SMA Darul FI Azkia Trauma Akibat Mendapatkan Kekerasan Oleh Oknum Guru

oleh -170 Dilihat
oleh

LensaKita co.id — Tindak kekerasan kembali terjadi disekolah.Dimana kali ini kekerasan tersebut dialami oleh Delvin Nabila seorang siswa di SMA IT Darul Azkia kecamatan Tuah Madani Propinsi Riau.

Dugaan kekerasan yang diterima oleh Delvin ini dilakukan oleh oknum guru yang akrab dipanggil Ustad disekolah itu.

Guru atau ustadz yang seharusnya jadi seorang pelindung,pengayom dan juga pendidik malah melakukan perbuatan yang telah menciptakan trauma dan ketakutan pada siswanya sendiri.Bahkan akibat ulah guru yang tidak memiliki rasa sabar dan jiwa ini telah menimbulkan trauma yang mendalam pada sang anak, Dirinya bagai diperlakukan tidak baik oleh pihak .

Hal ini disampaikan langsung oleh Delvin saat dijumpai awak media.Menurutnya kejadian ini berawal dari tugas hapalan disekolah.

“Pada awalnya Delvin disuruh untuk setor hapalan, Saat itu hapalan itu telah disampaikan dan telah tuntas.Setelah menyelesaikan tugas tersebut saya pun pindah ke kelas sebelah.

Dimana kebetulan ruangan tersebut kosong.Karena kelelahan akhirnya saya pun tertidur disana.Mungkin karena kelamaan menghapal maka tidur cukup larut malam.Namun yang penting hapalan tetap bisa dituntaskan,”ujar Delvin.

“Melihat Delvin tertidur,wali kelas pun mendatangi Delvin untuk membangunkan Delvin.Tapi karena cukup lelap Delvin pun tak berhasil dibangunkan oleh Wali Kelas.

Karena hal tersebut wali kelas coba memanggil guru pembimbing Delvin untuk membangunkan Delvin.Dimana guru pembimbing ini adalah guru yang memukul Delvin,”lanjutnya

Kedatangan guru pembimbing ini ternyata bukan untuk membangunkan dan mendidik siswanya tapi kedatangan bagai algojo yang siap untuk menghukum secara brutal siswa yang tertidur tersebut.

“Setelah mendapatkan panggilan dari Wali Kelas,guru pembimbing bernama ustadz Bayu pun datang ke kelas kosong tersebut, Dirinya datang tidak sendirian tapi didampingi oleh ustad lain bernama Abrol.

Keduanya langsung menghampiri.Mereka membangun Delvin disana, Setelah terbangun Delvin lalu masuk kekelas lagi,”tambah Delvin

“Saat memasuki kelas itu,sang guru lalu bertanya sedikit membentak.Guru tersebut menanyakan kenapa saya tidur dikelas kosong tersebut.Sesekali sang guru menekan pundak dan juga mencubit.

“Lalu guru menarik paksa rambut dan berencana menghempaskan ke meja.Lalu guru bilang kau baik baik ya,”urai siswa SMA ini.

Saat mendapati perlakuan tersebut Delvin lalu protes pada gurunya agar tidak terlalu kasar kasar kali.Mendapatkan jawaban siswanya,oknum guru ini bukannya menghentikan perlakuannya tapi malah makin emosi dan tak kerdali.”Oknum guru ini malah makin kasar pada siswanya.

“Saat bel berbunyi dan Delvin pergi ke kelas untuk berbaring.Disana guru pembimbing itu kembali masuk.Oknum guru ini memegang kerah baju siswanya.

Setelah itu oknum guru ini membawa saya ketempat yang lapang.Mereka lalu mencoba membanting saya.Cuma karena tak bisa lalu,saya dihantam pakai lutut.Tidak cuma sampai disitu,oknum guru yang saya panggil ustadz ini juga menjambak rambut saya.

Kemudian dia mencekik saya dan juga menampar, Setelah puas melampiaskan amarahnya barulah guru ini bertanya kenapa kau tidur tadi.”

Tentu sangat disayangkan apa yang kini menimpa pada Delvin.Akibat menghilangkan sedikit rasa kantuk malah mendapatkan kekerasan.Ironinya lagi perlakuan tersebut diterima dari orang yang seharusnya jadi pelindung dan bagi dirinya

Untuk lebih mendalami persoalan ini kami pun coba mengkonfirmasi hal ini pada Kepsek SMA Darul Fi Azkia Purnama Aira, Namun saat itu kepsek lagi sedang berada diluar.Hanya saja beberapa pertanyaan yang kami ajukan sama sempat untuk dijawab

“Informasi yang bapak terima tidak benar.Tidak kejadian seperti itu.Untuk persoalan ini telah dilakukan mediasi dan penyelesaian oleh pihak kepolisian.Jadi silahkan saja tanyakan ke pihak kepolisian.”ujar Kepsek

Informasi soal adanya mediasi juga sempat diperoleh oleh awak media.

Hanya saja mediasi tersebut berjalan buntu dan belum ada titik temu, Sehingga persoalan ini belum bisa dikatakan tuntas dan pihak sekolah harusnya bisa bertanggung jawab secara moril dan etika pada siswanya yang telah mendapati perlakuan tak menyenangkan.**

 

Repoter : Team Redaksi

No More Posts Available.

No more pages to load.