LensaKita.co.id — Setelah cukup lama vakum karena dugaan Penyalahgunaan BBM bersubsidi, Kini SPBU 14.286.675 KM 40 Minas Barat kabupaten Siak Propinsi Riau kembali beraktivitas.
Namun bukannya jera atas kejadian lampau,SPBU 14.286.675 KM 40 Minas Barat tetap melakukan aktivitas penjualan BBM bersubsidi dengan para Mafia Minyak.
Hal ini seperti terpantau awak media saat melakukan investigasi ke sana.Nampak mobil mobil pelangsir BBM antri untuk mengisi minyak.
Masih segar dalam ingatan kita bersama,dimana pada tahun 2024 yang lalu,pihak Pertamina melakukan sidak ke SPBU 14.286.675.
Saat itu beberapa peralatan SPBU sempat dibawa oleh pihak Pertamina,dan SPBU sempat ditutup dan tidak mendapatkan stok BBM, Semua itu tak lepas dari dugaan kegiatan ilegal yang dilakukan oleh SPBU 14.286.675 KM 40 Minas Barat.
Manajemen SPBU telah bekerjasama dengan mafia untuk menimbun BBM bersubsidi, Meskipun penghentian suplai BBM cuma berlangsung selama dua Minggu, Tapi harapannya bisa memberikan efek jera bagi pengelola SPBU.
Kini setelah cukup lama vakum, SPBU 14.286.675 KM 40 Minas Barat telah menjalankan usahanya kembali.Namun mereka seperti tak jera dan terus jatuh dilubang yang sama, Mereka kembali menjalin kerjasama dengan para mafia yang ada di sekitar Minas.
Sejak awal buka,mobil mobil yang diduga milik mafia BBM bersubsidi kembali antri untuk mendapatkan BBM jenis solar, Mobil mobil yang diduga telah dimodifikasi ini mengisi BBM untuk ditimbun dan dijual dengan harga tinggi ke Industri.
Keberadaan mobil yang diduga milik Mafia BBM ini juga dikeluhkan oleh para masyarakat yang ingin mengisi BBM.Mereka merasa bahwa ada perlakuan khusus yang didapat oleh mobil mobil pelangsir minyak ini.
“Kami heran juga kenapa mobil jenis panther itu sering kali mengisi BBM secara bersamaan, Setelah ditanya tanya sama kawan kawan sopir lain ternyata itu adalah mobil pelangsir BBM yang selalu antri mengambil minyak disini.
“Mobil itu kadang bisa bolak balik berulang ulang kali, Hebatnya lagi dia seperti dapat prioritas dalam melakukan pengisian,”ujar Sopir bernama Iwan.
“Kami merasa adalah apa yang dilakukan oleh pihak SPBU merupakan sesuatu yang tidak benar, Sebab BBM bersubsidi adalah minyak yang diperuntukkan khusus bagi masyarakat menengah kebawah bukan untuk dijual ke para mafia.
Dimana nanti akan dijual ke Industri untuk mendapat keuntungan lebih besar, Jadi kalau terus menerus seperti ini wajar saja kami sering kesulitan mendapatkan BBM karena sudah ditimbun oleh para Mafia,”lanjutnya
“Soal mafia kami tak heran akan mencari segala cara agar dapat BBM,hanya saja kenapa SPBU mau menjual ke mereka.
“Mungkin kami rasa ada keuntungan lebih yang didapatkan SPBU maka mereka berani melanggar peraturan dan melawan hukum, Jika tidak pasti mereka tidak akan melakukan sesuatu hal yang akan membahayakan mereka,”urai Iwan.
“Saat ini masyarakat hanya berharap ada penindakan hukum dari kepolisian baik dari Polsek Minas maupun Polres Siak, Selama ini kami melihat hal itu tak pernah terjadi.
Terlihat bahwa mafia ini sepertinya bisa menundukkan para penegak hukum,sehingga mereka bebas beraktivitas.
Padahal katanya tidak ada tempat bagi setiap tindak kejahatannya.Apa itu hanya berlaku bagi kami rakyat kecil saja, sedang bagi para pemilik modal dan uang bisa melakukan hal hal yang bertentangan dengan hukum.
Tentu ini tidak adil,apa arti merdeka jika rakyat kecil tetap jadi orang yang tertindas, Kenapa penegak hukum seperti tutup mata terhadap kerjaan para mafia,”pungkasnya
Apa yang disampaikan oleh masyarakat ini tentu harus jadi pertimbangan bagi pihak kepolisian.Jangan sampai hal ini akan menjadi gambaran buruk penegakan hukum dimasyarakat.
“Sebab apa yang dikeluhkan bukan hal yang baru, SPBU 14.286.675 KM 40 seperti selalu bermain api dan menorobos hukum yang ada,namun mereka seperti tak ada pernah dilakukan penindakan tegas.
“Seharusnya jika benar ada penindakan dari Kepolisian dan Pertamina maka SPBU 14.286.675 Takan berani lagi melanggar aturan dan hukum yang ada.**
Penulis : Erianto
Editor : Redaksi