Teror Awak Media, Propam Kampar Harus Periksa Oknum Polres Kampar

oleh -187 Dilihat
oleh

LensaKita co.id — Apa yang dilakukan oleh Oknum Yang Mengaku dari Polres Kampar ini sungguh memalukan dan tak beretika, Bukannya sadar akan kelakuannya tidak profesional serta melupakan tugas dan kewajiban,oknum berinsial A yang bermarga Hutapea ini malah melakukan Intimidasi serta merendahkan awak media yang memberitakan kebobrokannya.

Seperti kita ketahui,dalam pemberitaan sebelumnya di salah satu media online dengan judul “https://lensakita.co.id/8864/diduga-oknum-polres-kampar-lakukan-intimidasi-dan-ancam-masyarakat”, oknum yang mengaku dari Polres Kampar AH ini melakukan Intimidasi dan teror pada masyarakat.

Akibatnya para pekerja kebun sawit menjadi ketakutan untuk bekerja, Bukannya sadar akan kelakuannya, oknum Polres Kampar ini malah makin menjadi kelakuannya.

Oknum ini melupakan seragam gagah yang melekat ditubuhnya, Oknum Berinisial AH ini kembali coba mengangkangi Visi dan Misi Kapolri yang presisi serta pelayanan dan pelindung masyarakat, Bagai lupa dengan tugas dan tanggungjawab serta sumpah jabatan,oknum ini kembali berulah dengan merendahkan awak media melalui kata kata yang tak pantas diucapkan oleh yang diduga aparat negara.

Setelah mendapat informasi soal pemberitaan soal aksi dan perbuatannya,Oknum yang mengaku dari Polres Kampar Andi Nadeak langsung menghubungi redaksi media yang memberitakan perbuatannya.

Oknum AH meradang hingga lupa akan tugas serta merasa telah kebal dari hukum, Mungkin seragam coklat yang melekat ditubuhnya membuatnya merasa telah menjadi super power dan lupa hukum itu sama buat seluruh rakyat Indonesia.

Tanpa sadar kata kata tak pantas yang diucapkan telah mempermalukan dirinya dan institusi tempat dia mengabdi.

“Tolong kirim nomor rekening kalau memang tak ada uang buat makan anak istri, “Jangan kau cari makan dengan cara menyebar berita tak jelas”,Ucap oknum Polres Kampar Bernama AH ini.

Kelakuannya tidak cuma sampai disitu,bahkan oknum ini juga mengirim pesan suara dengan mengucapkan kata kata tak pantas.

“Dasar monyet kau dan “ujarnya dalam pesan suara.

Apakah ini pantas dikatakan sebagai seorang oknum Polri yang diberi tugas dan tanggungjawab melindungi, mengayomi,pelayan masyarakat.

Apakah misi dan misi kapolri benar benar telah dijalankan oleh para personil didaerah.Jika telah dijalankan tentu tidak anggota didaerah tidak akan berbuat seperti ini.

“Apakah mereka lupa akan visi Presisi kapolri dimana salah satu Poinnya berbunyi “Profesional: Meningkatkan kompetensi SDM Polri yang semakin berkualitas melalui peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan serta melakukan pola-pola pemolisian berdasarkan porsedur baku yang sudah dipahami, dilaksanakan, dan dapat diukur keberhasilannya.”

Selain itu misi kapolri juga jelas untuk membawa polri Lebih baik yakni beberapa pointnya adalah “melakukan reformasi internal menuju Polri yang bersih dan bebas dari KKN guna terwujudnya penegakan hukum yang objektif, transparan, akuntabel dan berkeadilan.

“Dalam point lain juga disampaikan bahwa “mewujudkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia Polri yang profesional dan kompeten yang menjunjung etika dan HAM”.

Sungguh hebat dan mantap visi dan misi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Tapi kenapa hal ini tidak sampai ke para bawahannya.Bukannya sadar akan kelakuannya yang telah meneror para pekerja,oknum ini bagai kembali jatuh dilubang yang sama.

Dia kembali meneror dan merendahkan orang lain, Ini seperti bak pepatah orang orang tua dulu,”keledai yang jatuh dilubang yang sama”.

Seharusnya oknum ini bisa klarifikasi dan berikan hak jawab jika pemberitaan itu tidak benar, Bukan malah mempertontonkan jiwa premanya.

Sebuah media hanya akan memberitakan informasi yang didapat dilapangan, Bahkan sebelum berita itu naik awak media telah coba konfirmasi Oknum tersebut,tapi tak pernah dijawab, Setelah berita naik baru bagai kucing kebakaran jenggot.

Apa yang dilakukan oleh oknum ini sungguh memalukan dan mencemarkan institusi, Untuk masyarakat berharap agar Polres Kampar melalui Kasi Propam dapat mendalami dan memeriksa persoalan ini.

Jika benar ada kode etik dan aturan yang dilanggar maka harus bisa tegakkan hukum dan aturan agar menjadi contoh bagi personil lain untuk bisa menjaga perbuatan dan kelakuan disaat baju coklat masih menempel ditubuhnya.**

 

 

Penulis : Eman Melayu

No More Posts Available.

No more pages to load.