LensaKita.co.id — Pengurus Masjid Darul Iman Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar Riau membantah adanya isu soal larangan jamaah berkorban dimesjid.
Menurut pengurus yang baru diangkat ini menyampaikan bahwa mereka akan selalu terbuka buat jamaah beramal, Apalagi korban merupakan perintah Allah yang mesti dijalankan oleh umat Islam.Selain itu berkurban adalah bentuk berbagi dengan sesama.
“Kami Pengurus Darul iman baik yang lama dan saat ini selalu terbuka untuk setiap jemaah untuk beramal, Apakah itu dalam bentuk sedekah,infak,zakat,hibah ataupun berkorban.Sebab hal hal tersebut adalah perintah agama yang harus dijalankan oleh umat.
Selain itu kegiatan kegiatan tersebut juga akan mempererat ukhuwah islamiah dan juga bentuk pensucian harta.Jadi kami pasti akan membuka tangan selebar lebarnya jika ada yang mau beramal,”ujar Pengurus Mesjid Darul Iman.
“Jadi soal informasi pengurus menolak hewan korban dari bapak S adalah hal yang tidak benar.Kami tak ada sedikit pun menolak, padahal beliau yang tidak mau berkorban di mesjid darul iman dengan alasan bahwa akan berkorban di duri.
Sedangkan kami pengurus mesjid darul iman selalu terbuka untuk siapapun apalagi ini mesjid umat bukan pribadi kita hanya amanah oleh masyarakat untuk mengurus dan menjaga mesjid ini.
Lebih lanjut, Mana mungkin kami melarang bapak S untuk berkorban.Tapi yang kami tahu bahwa bapak S berkorban di tempat lain,dan soal itu adalah hak Bapak S.Jadi bukan karena kami larang,”terang Pengurus.
“Kami juga mendengar bahwa ada informasi soal uang pinjaman Sebesar Rp.200 juta dari pengurus kepada bapak S untuk pembangunan mesjid, Hal itu adalah benar.”Hanya saja pinjaman itu dilakukan oleh pengurus lama,bukan kami dan pinjaman tersebut sudah lunas kami bayar kepada oknum S.
Sedangkan kami Pengurus baru terbentuk baru tiga bulan dan dikukuhkan didepan Kades Tarai Bangun,Karena itu kewajiban siapapun yang jadi pengurus,”lanjut Pengurus Mesjid.
“Sebenarnya bapak S adalah orang yang cukup banyak jadi donatur di Mesjid Darul Iman, Hanya saja sebagian besar jamaah agak kurang suka dengan tabiat dan sikap bapak S.
Beliau adalah orang yang suka mengembar gemborkan amalan yang dilakukan, Selain itu beliau selalu mengungkit ungkit setiap kebaikan yang diperbuat,sebab oknum S saat melakukan pergantian pengurus oknum S juga m enyalonkan diri sebagai ketua pengurus.nakun Oknum S tida terpilih menjadi ketua pengurus.
Hal ini yang mungkin buat oknum S merasa kesal dan tidak terima,sebab itu masyarakat agak gerah dengan ulah dan tingkah lakunya.Apakah baik beramal kemudian mengungkit ungkit kembali,Bukankah ibadah jadi mubazir,tambah Pengurus Mesjid.
“Jadi kami berharap soal isu penolakan itu janganlah sampai menjadi fitnah yang kejam.sebenarnya oknum S ini yang ribut untuk membubarkan pengurus lama.padahal baru menjabat selama 3 tahun,dalam hasil musyawarah jabatan pengurus selama 5 tahun.
Dengan hal tersebut,jamaah langsung melakukan pemilihan pengurus yang baru.namun hanya fitnah yang didapat oleh kami ini
Sebenarnya Pengurus tidak ada menolak siapapun yang mau beramal dan beribadah, Kami harap kedepan tidak ada lagi informasi yang menyesatkan seperti ini.”Kami bekerja dan berbuat demi kemaslahatan umat bukan mau cari sensasi apalagi menjatuhkan orang lain, kami juga menghimbau masyarakat Tarai bangun khusunya masyarakat Yang berdekatan dengan mesjid yang berdekatan langsung dengan mesjid darul iman ,”Pungkas Pengurus Mesjid.**
Penulis : redaksi