Viral Goyang Tak Senonoh,Wali Nagari Sungai Liku Turut Andil Secara Moral

oleh -1075 Dilihat
oleh

LensaKita.co.id — Budaya malu seakan telah luntur di Minang Kabau, Negeri yang adat bersandi syarak,syarak bersandi Kitabullah seperti telah hilang dalam diri masyarakat ranah pesisir kabupaten pesisir Selatan Propinsi Sumatra barat.

Banyak orang tak malu berbuat vulgar didepan umum tanpa pedulikan masyarakat sekitar, Salah satunya seperti yang terjadi di Nagari Sungai Liku,Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pessel.

Dimana dalam peristiwa aksi vulgar tersebut puluhan orang yang terdiri dari anggota Organisasi PORBI (Persatuan Olah Raga Buru Babi ) terlihat asyik berjoget ria dengan para biduan.

Lebih parah lagi para biduan yang menemani mereka joget mengenakan baju setengah telanjang.Aksi joget yang berlangsung pada hari Sabtu(15/02/2025) itu kini viral di Media Sosial.

Kejadian itu kini jadi buah bibir dimasyarakat.Bagaimana tidak,para orang orang tua yang seharusnya jadi panutan dan memberikan contoh yang baik kini malah memberikan contoh yang tak baik bagi anak kemenakan,ujar salah seorang warga Sungai Liku

“Sebenarnya sudah sejak lama setiap ada kegiatan buru babi pasti ada kegiatan hiburan pada malam hari.

Hal itu lumrah mungkin sebagai penghilang letih setelah cukup lama berburu babi,jadi perlu ada refreshing untuk menghilang penat penat yang ada.Biasanya diisi dengan orgen tunggal,rabab atau juga hiburan tradisional lainnya,terang salah seorang masyarakat.

“Hanya saja pada kegiatan kali ini kami cukup Kecewa atas apa yang telah terjadi, Bagaimana mungkin puluhan orang tua memberikan contoh yang tak baik pada anak kemenakan terutama generasi muda.

“Apa ini yang akan dijadikan panutan bagi mereka selalu penerus, Dimana budaya malu dan filosofi adat bersandi syarak dan syarak bersandikan kitabullah, Semua yang terjadi sangat jauh dari filosofi tersebut,”lanjutnya

“Bagaimana kita bisa mendidik anak kemenakan sedangkan para orang orang tua mereka lihat sedang asyik berjoget ria dengan para biduan dengan pakaian yang tidak pantas.

Mereka merasa seperti sedang berada di diskotik tanpa memikirkan masyarakat sekitar.Jika memang ingin bergoyang seperti itu alangkah baiknya pilihlah lokasi yang memang diperuntukkan bagi kegiatan joget joget begitu.

Bukan malah ditengah tengah perkampungan yang akan ditonton oleh banyak orang termasuk anak kemenakan,”ungkapnya penuh kekecewaan.

“Tanah Minang kini seperti bukan lagi jadi negeri yang selalu berpegang teguh pada agama, Banyak masyarakat yang telah melanggar larangan dari Allah.Kita takut akibat perbuatannya semua masyarakat akan ditimpa azab akibat membiarkan kemungkaran ditengah tengah masyarakat.

Kami pun juga merasa bahwa bencana yang banyak terjadi tak lepas dari tumbuh kembangnya maksiat ditengah tengah masyarakat.”

Pada kesempatan yang lain Kapolsek Ranah Pesisir Iptu Okdianto,SH menyampaikan bahwa pihak Polsek Ranah Pesisir tidak mengetahui ada kegiatan tersebut karena tak memiliki izin resmi dari kami pihak kepolisian.

“Kami selaku penegak hukum tidak tahu ada kegiatan yang kini viral tersebut, Kami baru tahu dari masyarakat karena viral.

Pihak panitia tidak pernah meminta izin keramaian pada pihak Polsek Ranah Pesisir.

“Padahal itu sangat penting,bukan saja untuk antisipasi hal hal seperti ini tapi juga hal hal lain yang tak diinginkan.Jika menguras izin pasti kami akan pantau dan mengirim personil untuk mencegah hal hal yang tak diinginkan.

Tapi dari info yang kami dapatkan panitia membuat izin ke Wali Nagari, Jadi mungkin lebih baik tanya kepada Wali Nagari”ujar Kapolsek

“Jadi harapan kami bagi siapapun yang ingin membuat kegiatan sebaiknya memberikan info pada Polsek dan kalau perlu mengurus izin keramaian.

Hal ini adalah dalam rangka menjaga situasi kondusif yang telah ada dan juga mencegah perbuatan seperti ini terjadi dikemudian hari.Kami tidak akan larang siapapun membuat kegiatan hanya saja sedapat mungkin jangan buat kegiatan yang bisa mencederai perasaan masyarakat.”

Jika memang Wali Nagari yang memberi izin maka sudah seharusnya secara moral Wali Nagari bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

Pengrusakan moral yang terjadi di Sungai Liku secara tak langsung adalah andil dari Wali Nagari Sungai Liku.

“Mungkin Wali Nagari Sungai Liku ingin melihat moral anak kemenakan yang kini mulai goyang tergerus zaman akan makin hancur kedepannya.

Saat di konfirmasi kepada walinagari sungai liku Darmawan menyampaikan kepada awak media bahwa memang saya yang ngasih ijin kepada mereka,Cuma ijin sampai jam 00:00 Wib selebihnya itu saya tidak ada di tempat saat itu terjadi dan viral,Kesalnya.**

 

Penulis : Redaksi