LensaKita.co.id — Oknum personil Polsek Mandau ini tidak mencerminkan sikap Polri yang profesional dan mengayomi, Bahkan oknum yang diduga berpangkat Aipda telah mencederai hati masyarakat yang ingin mencari keadilan dimapolsek Mandau kabupaten bangkalis pada Selasa 28/10/2025 sekira pukul 15:30 Wib.
Dengan Tanpa bukti dan informasi yang jelas,oknum ini telah membuat tuduhan palsu pada pelapor bahwa dirinya menggunakan narkoba.Padahal jelas jelas terpampang didepan matanya bahwa pelapor sedang menggunakan vitamin bahkan kemasan barang itu masih tergeletak dimeja.Bukankah untuk membuat tuduhan pada seseorang harus ada bukti permulaan bukan cuma dugaan.
Wajar saja jika banyak yang salah tangkap jika kinerja oknum Polri seperti ini, seperti orang yang tidak dibekali ilmu hukum.
Kejadian ini berawal saat masyarakat berinisial M ingin membuat laporan polisi, Laporan tersebut dibuat atas adanya dugaan tindak pidana pemalsuan surat kebun milik M di Mapolsek Mandau.Karena menunggu antrian yang juga melapor,M lalu duduk diruang tunggu depan SPKT.”Oleh karena badan kurang vit akibat aktivitas padat,M pun mengeluarkan vitamin yang biasa dikonsumsi.
Vitamin itu masih tersimpan dalam kemasan, Bahkan ada merk resmi yang tertera” ujar M.
Saat itu melintaslah oknum Polri yang diduga berpangkat Aipda.Tiada angin maupun hujan,oknum ini tiba tiba mengeluarkan kata kata yang tidak mencerminkan sebagai penegak hukum.Dia bilang saya pakai narkoba” Ibu ngapain pakai Narkoba ya” dengan nada yang contohkan M kepada media.
Padahal kondisi saat itu begitu ramai, Bahkan semua mata tertuju pada saya akibat ucapannya itu.”Saya seperti ditelanjangi didepan umum, Harga diri saya seperti diinjak injak olehnya.
“Apakah begini etika penegak hukum,bukankah hukum itu bekerja harus disertakan dengan bukti bukan hanya opini, lanjut M.
Wajar saja saat ini tingkat kepercayaan masyarakat pada polri jadi anjok, Padahal institusi ini merupakan garda terdepan dari penegakan hukum.Tapi anggotanya seakan akan menyiratkan bahwa orang yang tahu hukum bisa berbicara seenak hati tanpa pedoman hukum jelas.
Tidak heran jika saat ini ada peristiwa salah tangkap atau juga orang tak bersalah dihukum jika personil yang menjalankan hukum seperti Aipda ini, Padahal Kapolri sangat ingin agar institusi ini bisa lebih presisi dalam bekerja.Ini bukan presisi malah melontarkan tuduhan palsu tanpa satu pun bukti yang jelas.
Tentu apa yang dirasa oleh M ini tidak pantas terjadi, Hukum itu harus dimulai dari bukti permulaan dan petunjuk.”Bukan malah dengan asumsi yang menjurus fitnah, Apakah hukum bisa diterapkan seperti ini.Jika bisa maka akan terus muncul oknum oknum polisi yang bermental seperti oknum Aipda yang tugas di Polsek Mandau.
Sebenarnya meskipun merasa di fitnah M tetap membuka pintu maaf bagi personil Polsek Mandau, Dirinya tak ingin apa yang dialami juga dialami masyarakat lainnya.
Kejadian yang begitu naif ini seharusnya tidak terjadi di lokasi tempat masyarakat mencari keadilan, Jadi wajar saja jika Polri saat ini seperti jadi musuh masyarakat.Semua tak lepas dari akhlak personilnya sendiri, Mereka merasa arogan setelah menggunakan seragam coklat.
Saat ini masyarakat memang begitu menantikan adanya Polri yang profesional dan bekerja presisi.
Sebenarnya SOP dan arahan telah diberikan pada anggota Polri, Tapi karena ada yang otak bebal serta tak mau menyimak maka kejadian seperti ini bisa terjadi.Untung M cukup kuat mental,jika terjadi pada masyarakat lain entah seperti apa psikologis yang dirasakannya.
Oknum personil Polsek Mandau ini tidak mencerminkan sikap Polri yang profesional dan mengayomi, Bahkan oknum berpangkat Aipda telah mencederai hati masyarakat yang ingin mencari keadilan.
Selanjutnya,Untuk lebih mendalami persoalan ini awak media mencoba Konfirmasi kepada Kapolres bangkalis AKBP Budi Setyawan Sik melalui WhatsApp pribadinya namun cukup di sayangkan sampaikan saat ini belum ada jawab.seakan akan Kapolres membenarkan prilaku anggotanya yang tidak beretika saat bertugas di mapolsek Mandau.**
Penulis : Redaksi
