Penegak Hukum Harus Bertindak, Aksi ES Telah Ciptakan Teror di Masyarakat

oleh
oleh

LensaKita.co.id —- Aksi teror dan intimidasi yang telah lama dilakukan oleh ES bersama orang suruhannya telah menciptakan rasa ketakutan ditengah tengah Kiri Hilir kabupaten Propinsi Riau.

Para preman suruhan ini tidak segan segan untuk melakukan tindakan kekerasan pada para penduduk setempat maupun kelompok tani yang ingin melihat lahannya.Bahkan aksi kekerasan ini sudah sering terjadi,namun para preman upahan yang selalu bergonta ganti ini seperti kebal hukum dan belum ada upaya penegakan hukum.

Semua ini berawal dari keinginan ES untuk coba menguasai lahan Kawasan hutan yang terletak di kampar kiri Hilir kabupaten Kampar.Kawasan yang awalnya milik PT Air Jernih ini telah diurus izinnya oleh kelompok tani Rimba Bersatu Abadi Jaya.

“Bahkan kelompok tani ini telah terdaftar di Kementrian kehutanan dan Lingkungan hidup, Namun ES dengan lancang mencoba menyerobot lahan tersebut dan juga mencoba menguasai lahan tersebut secara ilegal.

“ES berusaha membayar para preman untuk mengintimidasi dan menakut nakuti warga serta aksi teror lainnya, Mereka juga tak segan menggunakan kekerasan agar membuat warga dalam rasa ketakutan dan tak berani mengusik aksi ilegal ES dan kelompoknya.

Perbuatan ES bersama preman suruhannya ini telah berlangsung cukup lama.Para preman ini mayoritas bukanlah warga tempatan ataupun asli Kampar kiri hilir.Jadi tidak heran jika para preman ini sering bergonta ganti.

Konflik yang terjadi dengan dan kelompok tani ini bukan pertama kali terjadi, Sudah acap kali gesekan dan juga percikan pertikaian muncul kepermukaan.

“Tapi akal bulus serta nafsu serakah ES telah benar benar menguasainya yang membuat ES tidak peduli apa yang diperbuat asal bisa memuluskan keinginannya.

Bahkan belum lama ini juga pernah terjadi bentrok dengan kelompok tani yang harus dimediasi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tapi ES tetap kekeh dengan segala upaya dan siasat busuknya agar bisa memperoleh keuntungan pribadi.

Meskipun hari ini ES tidak memiliki selembar surat resmi yang menyatakan legalitas lahannya, Tapi usaha untuk menguasai kawasan hutan terus dilakukannya.

kejadian terbaru adalah aksi pengeroyokan oleh preman suruhan ES terhadap salah seorang anggota kelompok tani, Saat itu anggota kelompok tani yang bermana Teddi sedang melintas di lahan bekas milik PT Air jernih tersebut.

Melihat ada yang melintas dikawasan hutan tersebut para preman ini langsung mengeroyok Teddy yang menyebabkan Teddy harus babak belur karena dianiaya bersama sama.

Hal ini dibenarkan oleh Teddy saat dihubungi awak media.Menurutnya,sungguh tidak menyangka akan terjadi hal buruk akibat melintas diwilayah tersebut.

“Saat itu saya sedang melintas di daerah kawasan hutan bekas milik PT Air Jernih.lahan tersebut adalah milik dari kelompok tani Rimba bersatu Abadi jaya yang telah terdaftar di kementerian kehutanan dan lingkungan hidup.

Jadi, karena telah biasa melintas disana saya tidak menyangka akan terjadi pengeroyokan seperti hari ini.Meskipun saya telah lama tahu ada preman suruhan ES yang selalu berjaga disana,”ujar Teddy.

“Saat itu saya melintas bersama istri.Tiba tiba sekolompok preman ini menyerang dan mengeroyok saya, Meskipun saat itu saya tidak merasa melakukan kesalahan atas perbuatan apapun “Saya cuma melintas.”

Akibat pengeroyokan tersebut,teddi mengalami babak belum dan harus dilarikan ke klinik , Dirinya mengalami luka luka akibat dikeroyok para preman suruhan ES.

“Aneh saja rasanya,padahal mereka tidak punya legalitas tapi telah merasa memiliki lahan tersebut, Jika lahan itu milik mereka tentu saya tidak akan memasuki lahan orang tampa izin.”Meskipun orang kecil,tapi saya sedikit juga tahu hukum, Pasti tidak akan berani memasuki lahan orang lain tanpa izin.”lanjutnya

“Saat ini permasalah pengeroyokan telah saya laporkan secara resmi ke Polsek Kampar Kiri Hilr.Laporan tersebut tercatat dengan nomor :STTPL/B/3/III/2024/SPKT/Polsek Kampar Kiri Hilir kabupaten Kampar.

Sengaja buat laporan tersebut agar saya memperoleh dan hukum, Sebab saya tidak ingin negara yang saya cintai yang menjadikan hukum sebagai panglima diinjak injak dan diremehkan oleh para premanisme.”

“Saya sangat berharap agar para penegak hukum bisa memproses laporan saya.Jangan biarkan aksi premanisme dan intimidasi memiliki ruang dan tempat ditengah , Berilahn ganjaran yang setimpal agar tidak ada lagi kejadian serupa dikemudian hari.

Selain itu dengan menindak juga akan memberikan rasa aman dan bagi masyarakat Kampar Kiri Hilir yang telah lama didalam cengkraman intimidasi ES dan kelompoknya,pungkas Teddi. **

Disisi lain ketua kelompok tani Rimba bersatu Abadi Jaya menyampaikan kepada awak media bahwa oknum oknum yang di Khan tersebut bukan kelompok tani tapi preman yang di sewa oleh oknum ES untuk menakut nakuti masyarakat Mantulik yang mau berkebun disana. Kadang masyarakat menjadi kalau lewat di kawasan tersebut, sebab mereka ada yang memakai senjata sajam. **

 

Penulis : Amrizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.