Diduga Oknum Guru SMA di Pekanbaru Miliki Usaha Warung Tali Air

oleh -30 Dilihat
oleh
Oplus_131072

LensaKita.co.id —- Sungguh keterlaluan perbuatan yang tidak pantas di contoh dari salah orang seorang oknum guru SMA di Pekanbaru memiliki warung tali air alis warung remang-remang di jalan Kubang Raya, Desa teluk kenidai dan Desa Kualu, Kecamatan Tambang, kabupaten Kampar, Propinsi Riau

Kepala desa teluk kenidai dan kades Kualu hampir setiap hari lalu lalang didepan warung tali air tersebut, mustahil ia tidak mengetahui keberadaan warung tali air di wilayah Desanya.

Informasi yang di peroleh dari warga setempat, ada empat warung remang remang milik oknum guru, meskipun sudah di sampaikan ke pihak kecamatan Tambang namun Sampai saat ini belum ada tindakan penggusuran, seolah -olah pihak kecamatan Tambang tak berdaya mengatasi keluhan masyarakat (PEKAT) penyakit masyarakat.

Keberadaan warung tali air ini bukan hanya meresahkan masyarakat saja, bahkan bangunannya diatas DMJ, Daerah marka jalan, sehingga didaerah tersebut rawan kecelakaan ketika malam hari, hal ini dikarenakan pengunjung memarkirkan kendaraannya makan badan jalan lintas Kubang Raya.

Masyarakat yang tinggal berdekatan dengan warung remang remang tersebut minta pihak Pemda Kampar menutup warung remang remang tersebut secara permanen, jika tidak direspon masyarakat akan menertibkan dengan caranya sendiri

Ironisnya warung remang remang tersebut  sudah pernah dibakar masyarakat lantaran tidak ada tindakan dari Pemda Kampar dan aparat penegak hukum,Apakah Warung ini udah ada setoran atau bagaimana ? Ungkap warga.

Untuk diketahui, warung remang yang saat ini beroperasi di jalan lintas Kubang Raya adalah warung remang remang yang sudah digusur di kecamatan Siak hulu kabupaten Kampar.

Keberadaan warung remang-remang tersebut sangat meresahkan masyarakat, pasalnya, setiap malam warung tersebut dilengkapi musik karaoke bersama cewek berpakaian seksi dan menyediakan Minuman beralkol ” Soju anggur merah bir dan yang lainnya.

Salah seorang tokoh masyarakat desa Kualu Marlinus (60) Tahun yang rumahnya tidak jauh dari warung tersebut kepada awak media menjelaskan bahwa dirinya sudah sangat resah dengan aktivitas warung tersebut,di karenakan dengan suara musik yang kuat ,sampai kami beristirahat malam aja tidak bisa tambah lagi wanita yang berjoget joget bahkan kalau sudah tengah malam seolah menjajakan dirinya di pinggir jalan.

‎”Saya sudah sampaikan ke pihak desa teluk kenidai dan Kualu, namun sampai detik ini belum ada actions dari Pemdes sendiri”ujar Marlinus singkat.**

 

Sumber : Yusman Gea

Editor: Eman Melayu