LensaKita.co.id — Sepak terjang AF di dunia Jurnalistik terus menjadi sorotan, Wartawan yang mengaku anggota PWI bersertifikat ini selalu buat hal hal yang terus jadi gunjingan.
Sebagai wartawan yang katanya bersitifikasi ini tidak hanya pernah meminta uang dengan jumlah cukup besar pada penerbit tapi juga membuat berita hoax rekan seprofesi tanpa konfirmasi pada orang yang bersangkutan
Aksi yang diduga “memalak”ini juga diakui oleh salah satu percetakan yang ada di daerah Kubang, Menurut pemilik percetakan berinsial R dirinya pernah diminta uang dengan jumlah lumayan besar oleh Af.
“Af itu pernah datang ke tempat percetakan saya.Dirinya meminta uang dengan jumlah cukup besar.Saat itu saya tidak bisa penuhi karena sebagai pengusaha kecil bagaimana mungkin bisa saya penuhi, Keuntungan yang didapat saja tidak seberapa,”ujar R.
“Karena tidak bisa dipenuhi,AF lalu mengamuk ditempat usaha saya.Aksi ini buat takut karyawan saya.Bahkan saat AF ngamuk,kopi yang saya hidangkan sampai tumpah.Saya sebagai seorang pemilik terpaksa urut dada lihat tingkah laku AF.” Apa begini karakter AF ini “.
Kejadian AF mengamuk di percetakan milik R juga diakui oleh salah seorang Awa media dan LSM yang tinggal di sekitaran percetakan yang berinisial AN dan TN
“Benar.Af pernah ngamuk ngamuk di percetakan milik R.Saat itu kebetulan saya berada disana jadi saya tahu persis apa yang terjadi,ujar AN dan TN
Kelakuan AF tidak hanya sampai disana, Sebagai seorang wartawan anggota PWI dan bersertifikasi,AF juga sering memberitakan rekan rekan seprofesi tanpa melakukan konfirmasi.
Padahal jika benar seorang yang tahu aturan dan kode etik tentu tidak akan mau berbuat seperti itu.Beberapa orang yang pernah jadi korban AF adalah EM dan Ad.
Dalam sebuah pemberitaan AF sempat menyampaikan informasi bahwa EM adalah wartawan sepiring nasi goreng.Bahkan AF menyampaikan bahwa EM jika tidak dibelikan nasi goreng akan merajuk.
Begitu juga yang dialami oleh Ad, Af yang katanya wartawan profesional ini menyampaikan bahwa AF adalah Joki atau Calo PPDB.Berita ini tanpa konfirmasi pada yang bersangkutan langsung menjadikan sebuah berita.
Seharusnya AF mesti melakukan konfirmasi pada yang bersangkutan bukan malah langsung dijadikan berita.Padahal tanpa bukti yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum maka tidak semestinya seorang yang katanya bersertifikat langsung menjadikan berita.
Begitu banyak kebobrokan AF yang muncul kepermukaan tentu harus dipertanyakan tentang keprofesianalannya. Jangan sampai apa yang disampaikan ini hanya sekedar berita warung kopi atau konflik kepentingan dari pribadi atau kelompoknya saja.**
Penulis : Redaksi
