LensaKita.co.id —- Sebuah postingan viral di media sosial, Dimana dalam postingan tersebut berisi curahan hati seorang ibu yang hancur melihat kondisi anaknya yang babak belur akibat perlakukan keji dari sang guru ( ustad ).Anak dari ibu tersebut diperlakukan tidak manusiawi oleh guru yang seharusnya jadi pendidik dan pengajar.
Kejadian viral tersebut terjadi di MTSN 1 Padang Panjang sumatra Barat, Dimana seorang guru yang mengajar di sana telah menganiaya siswa yang kedapatan mengeluarkan suara tertawa keras.
“Guru tersebut lalu mendorong siswa yang bernama abda tersebut kelemari, Tidak cukup sampai di sana,sang guru kemudian menendang kakinya dan menindih tubuh kecil yang tak berdaya dengan posisi kaki dileher.
“Perlakuan yang diterima abda tidak cukup sampai disitu,sang guru makin menambah trauma sang anak dengan memotong rambutnya tanpa bentuk, Kelakuan kelakuan inilah yang menambah trauma psikis pada diri abda.
Kini senyum tak lagi bisa terlihat dalam raut wajah bocah kecil yang malang tersebut.Hari hari dilalui dengan penuh kesuraman dan kesedihan.
Rasa sakit yang mendalam kini menggores dan membekas dalam pikiran abda, Pemandangan tersebut membuat hancur berkeping keping perasaan dari kedua orang tua dan keluarga terdekatnya.”Hal ini yang memantik ibunda tercinta untuk memposting perlakuan yang diterima oleh anak tercinta.
Ironinya disaat orang tua dan keluarga Abda mencari keadilan ke sekolah,pihak sekolah seakan akan lepas tangan tak mau bertanggung jawab.Mereka beralasan agar masalah ini jangan dibesar besarkan karena akan mencemarkan nama baik sekolah.
Sungguh aneh perlakuan sekolah Bukannya memberi ganjaran pada guru yang sudah terlewat batas,pihak sekolah hanya memikirkan nama baik tanpa peduli dengan hancurnya jiwa dan mental anak.
Sungguh miris melihat wajah pendidikan kita saat ini khususnya dipadang panjang sumatra Barat, Seorang guru yang harusnya jadi pelindung dan panutan malah memperlakukan anak didiknya seperti itu.
“Jika ini yang terjadi bagaimana nasib bangsa ini kedepan, Tentu pendidikan akan melahirkan para penerus yang tak bermoral, temperamental dan tak bertanggung jawab.Sebab guru adalah panutan bak” pepatah guru kencing berdiri maka murid kencing berlari.
Jadi jika sudah emosi yang dikemukakan dalam menyelesaikan persoalan maka tak heran jika banyak siswa siswa saat ini yang mudah terpancing emosi dan tak bermoral,sebab banyak guru yang telah memberikan contoh kepada muridnya.
Seharusnya pihak sekolah tidak bisa lari dari tanggungjawab,terutama kepala sekolah.Sebab selaku pimpinan tertinggi disekolah maka apa pun yang terjadi harus diketahui dan dipantau.”Apa yang kini terjadi menjadi indikasi bahwa Kepala Sekolah tidak berhasil dalam melakukan pembinaan dan pengawasan disekolah.
Selain itu sekolah juga tidak boleh membiarkan guru yang telah berlaku diluar batas tidak mendapat hukuman setimpal, Jika perlu sang guru harus dibawa keranah hukum,sebab kelakuan yang dipertontonkan didepan siswa siswa lain bukan lagi seperti seorang pendidik tapi sudah seperti gladiator.
Begitu juga dengan Dinas Pendidikan sumatra barat harus bisa mengawal kasus ini agar kedua pihak mendapatkan apa yang pantas mereka terima.”Saat dunia pendidikan menggalakan sekolah layak anak,tapi masih ada sekolah yang memperlakukan anak diluar batas.**
Sumber : FB
Penulis : Redaksi