Biaya Masuk MAN 1 Pekanbaru Mencekik Siswa dan Ada Kasta di Sekolah

oleh
oleh

LensaKita.co.id —- Keinginan pemerintah untuk menciptakan murah tidak berbarengan dengan realita yang terjadi dilapangan, Banyak yang membebani biaya tinggi pada wali murid.

Keinginan untuk melihat seluruh anak bangsa bisa mencicipi tanpa terkendala biaya yang mencekik belum bisa dinikmati .Banyak sekolah yang mematok biaya tinggi untuk bisa mengenyam bangku pendidikan dan terasa menjadi beban berat bagi orang tua.

Salah satu sekolah yang mematok biaya cukup tinggi terdapat di kota Propinsi Riau.

Sekolah tersebut adalah Madrasah Aliyah Negeri 1 , Dimana pada tahun ini para siswa baru diwajibkan membayar uang masuk yang mencapai lebih dari 9 juta rupiah.

Lebih mirisnya uang masuk siswa baru tersebut di kelompokan menjadi tiga kasta, Kisaran masing masing kasta tersebut antara 8.420.000 (kasta terendah),8920.000( kasta sedang) dan 9.420.000 (untuk kasta orang kaya).

Tentu sebuah hal yang bertolak belakang dari keinginan pemerintah.Dimana saat pemerintah berkeinginan adanya perbedaan perlakuan dan bagi para siswa,MAN 1 malah pengelompokan siswa sesuai isi kantong orang tua.

Lebih parah lagi dana tersebut bagaikan dipaksakan pada orang tua atau dengan kata lain adalah pungutan liar, Sebab rincian dana tersebut tidak jelas secara detail.

Sebuah perbuatan yang berbau korupsi namun pungli efeknya lebih parah dari penyuapan sebab penyuapan kedua belah pihak mendapat manfaat sedang pungli hanya menguntungkan satu pihak.

Keluhan besarnya biaya ini juga disampaikan oleh salah seorang wali calon wali murid yang tidak ingin disebutkan namanya. Menurut wali murid ini apa yang terjadi di MAN 1 Pekanbaru adalah sebuah upaya agar siswa miskin tidak bisa menikmati sekolah yang diinginkan.

“Sebagai orang tua tentu punya keinginan agar anak memiliki ilmu agama dan pengetahuan yang seimbang, Maka kami sengaja memilihkan anak untuk bersekolah di tempat pendidikan yang berbasis  agama.Jadi akan bisa memperoleh bekal dunia dan bekal akhirat kelak,”ujarnya.

“Hanya saja betapa kekecewaan yang kami rasakan saat mengetahui dana yang cukup besar harus disediakan agar bisa bersekolah di MAN 1.Dana yang hampir 9 juta tersebut harus tersedia dalam 3 hari.

“Jika tidak dilunasi dianggap mengundurkan diri, Selaku orang tua tentu merasa sedih,melihat anaknya tidak jadi bisa bersekolah karena terkendala biaya.”Padahal keinginan anak cukup besar bersekolah disana,ini dibuktikan dengan masuk ke MAN 1 melalui jalur prestasi.”

Wali murid yang tak mau disebutkan namanya juga mempertanyakan penyebab besarnya biaya yang harus dikeluarkan, Pernyataan pemerintah bahwa pendidikan murah ternyata hanya isapan jempol belaka.

“Selama ini pemerintah selalu menggaung gaungkan bahwa pendidikan murah, Namun kenyataan jauh panggang dari api, Kalau biaya mencekik seperti itu, bagaimana mungkin anak kurang mampu bisa bersekolah.

“Apalagi pihak sekolah seakan akan membedakan status anak dengan membuat 3 ( Tiga ) jenis kategori uang masuk awal,”Apakah ini tidak akan membuat anak yang bayar kecil jadi minder dan anak yang bayar besar seperti ingin dapat perlakuan khusus,”lanjutnya.

“Kami juga sebenarnya ingin biaya tersebut betul betul dirinci secara detail.Jadi nantinya tidak ada asumsi bahwa yang dilakukan adalah pungutan liar yang akan memperkaya pihak pihak tertentu.

Hal ini bisa membuat masing masing pihak sama sama enak, Selain itu bukankah MAN juga memperoleh dana BOS dari pusat,meskipun bos daerah tidak dapat,namun kami rasa masih bisa ditekan uang untuk masuk siswa baru,”pungkasnya

Memperoleh informasi/ tersebut,awak media mencoba mengkonfirmasi hal tersebut pada MAN 1 Pekanbaru Roslinda.Namun saat awak media mendatangi MAN 1,Kepsek sedang tidak berada ditempat.

Supaya masalah ini tidak jadi bola liar,awak media coba menghubungi kepsek melalui Whatsapp,namun hingga berita ini naik meja Redaksi Pihak sekolah belum bisa dikonfirmasi.

Oleh karena tidak bisa mendapat jawaban dari pihak sekolah,awak media mencoba konfirmasi hal tersebut pada Ketua Komite MAN 1, Menurut ketua Komite MAN 1 bahwa apa yang dilakukan sudah sesuai aturan dari Kementerian Agama,termasuk soal biaya pendidikan.

“Semua yang kami lakukan sudah sesuai dengan aturan yang ada dari kementerian Agama.Semua hal telah ditentukan dan ada pedoman,begitu juga soal biaya yang harus dibayar, Tapi kenapa media seakan akan selalu cari cari kesalahan.

“Tidaklah elok seperti itu, Jika memang mau tahu lebih lengkap bagus kesekolah dan jumpai kesekolah, Saya tak mau jawab semua konfirmasi dirumah.”ujarnya

“Soal biaya yang dikeluhkan tersebut,sebenarnya untuk siswa juga, Kadang ada kegiatan studi banding dan keperluan siswa maka dana tersebut yang digunakan.”

Jawaban yang disampaikan ketua komite MAN 1 ini menimbulkan pertanyaan makin dalam.Apakah benar Kemenag akan mengatur hingga persoalan anggaran dari biaya masuk tiap sekolah.Jika benar tentu akan ada keseragaman bukan malah makin bervariasi seperti saat ini.

Selain itu jika dana yang dibayarkan siswa untuk keperluan siswa kembali, jadi bagaimana dengan dana BOS yang dinikmati oleh MAN 1, Apakah dana tersebut tidak digunakan untuk keperluan siswa.**

 

Penulis : Amrizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.