LensaKita.co.id — Keinginan untuk mendapatkan keadilan dari penegak hukum di Kota Pekanbaru kini terasa begitu sulit, Masyarakat terasa harus berjuang sendirian untuk bisa memperoleh keadilan dan melawan aksi kriminal.
Laporan tindak kejahatan yang disampaikan pada Polresta Kota Pekanbaru seperti jalan ditempat dan tak ada tindakan nyata dari alat penegak hukum.
Banyak kekecewaan yang diterima masyarakat saat melaporkan perbuatan melanggar hukum pada kepolisian, Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Rizki Saputra.
Laporan tindak pencurian dengan kekerasan yang dilaporkannya seperti jalan ditempat.Bahkan laporan tersebut seakan tidak ada tindakan nyata dari alat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan dan pengungkapan, Padahal laporan tersebut telah dibuat sejak tanggal 02 Maret 2024.
Kekecewaan ini disampaikan oleh salah seorang kerabat dari Rizki pada awak media.Menurutnya hingga kini laporan yang telah dibuat belum juga ada tindak lanjut dari kepolisian.Padahal salah seorang kawan pelaku telah diketahui dan masih bebas beraktifitas.
“Keluarga kami pada awal bulan lalu mendapatkan tindak pidana Pencurian dengan kekerasan.Atas tindak kriminal tersebut kami telah membuat laporan kepolisian pada tanggal 02 Maret 2024.Dimana akibat tindak kriminal tersebut keluarga kami harus kehilangan satu satunya motor yang digunakan untuk beraktifitas.
Selain itu keluarga kami juga mengalami luka akibat pengeroyokan,”ujar salah seorang keluarga yang tak mau disebutkan namanya.
“Sejak kami membuat laporan tersebut,pihak penegak hukum seakan akan enggan untuk menindak lanjuti.Mungkin karena kami orang kecil dan miskin maka laporan kami tidak ditindaklanjuti.
Padahal sebagai warga negara,maka sudah menjadi hak kami mendapatkan perlakuan hukum yang sama, Bukan malah diabaikan,atau ungkapan hukum runcing kebawah dan tumpul keatas ada benarnya seperti yang kami rasakan.
“Jadi kata kata bahwa hukum adalah panglima tertinggi hanya isapan jempol belaka dan apa benar setiap orang sama dimata hukum.Jika benar tentu para pelaku bisa ditindak tegas,”tambahnya
Keluarga korban juga heran kenapa Polisi susah untuk mengungkap masalah ini.Padahal teman pelaku masih berkeliaran disekitar tempat kejadian perkara.
“Entah apa yang membuat laporan kami tidak berjalan.Padahal masalah ini kami rasa tidak terlalu susah untuk diungkap.Sebab salah seorang teman pelaku saat ini masih terus beraktifitas jadi juru parkir disekitar TKP.Bahkan teman pelaku juga telah berjanji dalam 2 hari akan mengembalikan motor tersebut.”lanjutnya
“Kami rasa dari orang tersebut Polisi bisa mengungkap dan menangkap para pelaku.Sebab apa yang disampaikan dan dijanjikan merupakan sebuah petunjuk bagi kepolisian untuk memulai penyelidikan.”
“Kami berharap Polresta Pekanbaru bisa profesional dalam menindaklanjuti laporan kami.Penindakan para pelaku juga bisa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, jangan ada pembiaran pada setiap aksi kriminal dan teror ditengah tengah masyarakat.” Sebab ini akan jadi sebuah preseden buruk bagi kepolisian.”
“Pada Polda Riau kami juga meminta dan menagih janjinya yang tidak akan memberikan ruang dan tempat bagi aksi teror dan tindak kriminal.Kami hanya mau keadilan dan perlakuan hukum yang sama.Apa yang menimpa keluarga kami,semoga tidak terjadi pada keluarga lain jika Polresta benar benar mau serius menindak setiap perbuatan yang melanggar hukum.”pungkasnya
Untuk memastikan belum jalannya laporan tersebut,awak media telah mencoba konfirmasi pada Kasat Reskrim Kota Pekanbaru Kompol Berry Juana melalui whatsapp.
“Namun hingga berita naik meja redaksi,kasat reskrim Polresta Pekanbaru belum memberikan keterangan apapun pada media,”Kasat Reskrim seakan akan bungkam atas permasalahan ini.**