Polda Riau Gelar Bakti Religi dan Peduli Lingkungan di Tanjung Belit: UAS Sampaikan Pesan Mendalam tentang Menjaga Alam dan Amanah!

oleh -100 Dilihat
oleh

LensaKita.co.id -– Dalam suasana malam yang khidmat di Tanjung Belit, Kabupaten , menggelar rangkaian kegiatan Bakti Religi dan Peduli Lingkungan sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan menyambut Hari Bhayangkara ke-79.

Acara yang bertema “Tak Kan Hilang Melayu di Bumi, Melindungi Tuah Menjaga Marwah” ini menghadirkan sinergi luar biasa antara pemimpin daerah, tokoh nasional, dan setempat.

Kapolda Riau Irjen Pol Herry Herjawan, Gubernur Riau Abdul Wahid, Wakapolda Brigjen Pol Jossy Kusumo, serta Forkopimda, Bupati/Walikota se-Riau, dan tokoh-tokoh inspiratif seperti Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Rocky Gerung dalam acara tersebut. Ratusan warga Tanjung Belit pun turut serta dalam kegiatan yang penuh makna ini.

Acara dibuka dengan pembacaan puisi oleh Kapolda Riau yang menyentuh hati, menekankan pentingnya menjaga alam dan nilai kemanusiaan.

Puisi tersebut kemudian dilanjutkan oleh seniman Remond Damora dan alunan musik dari Prof. Tomy Awe, semakin membangkitkan kecintaan terhadap bumi dan akar budaya Melayu.

Puncak acara adalah ceramah yang disampaikan Ustadz Abdul Somad. UAS menyampaikan pesan mendalam tentang makna penanaman pohon sebagai simbol iman yang hidup dalam tindakan nyata.

Beliau memuji langkah yang menggunakan pohon asli, bukan dekorasi plastik, sebagai simbol komitmen menjaga lingkungan. “Biasanya saya lihat pohon-pohon plastik, tapi malam ini saya terharu, semuanya asli. Ini bukan sekadar simbol, ini bukti bahwa kita bisa menjaga amanah dengan sungguh-sungguh,” ujar UAS.

Sebelum ceramah, Polda Riau telah melakukan penanaman pohon dan penebaran bibit ikan di perairan setempat. Aksi nyata ini menunjukkan komitmen untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

UAS menekankan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari amanah agama, mendorong sosial dan ekologis. “Kita menanam bukan karena disuruh undang-undang, tapi karena diperintahkan agama. Dan agama tidak pernah bilang cukup,” tegasnya.

Kegiatan ini memperlihatkan peran Bhayangkara tidak hanya sebagai pengayom dan penegak hukum, tetapi juga sebagai pelestari lingkungan dan budaya. Semangat Hari Bhayangkara ke-79, “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah,” terwujud dalam setiap aksi nyata untuk menjaga keberlanjutan nilai, alam, dan kemanusiaan di Bumi Melayu.**

 

Sumber : Humas

Editor : Eman Melayu

No More Posts Available.

No more pages to load.