SPMB jenjang SMA-SMK Banten Banyak Kendala, Orang Tua Keluhkan Akses

oleh -89 Dilihat
oleh

LensaKita.co.id -– Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA dan SMK Negeri secara online di Provinsi Banten kembali menuai keluhan.

Pada hari kedua pendaftaran, Selasa (17/6), sejumlah orang tua dan calon siswa mengalami berbagai hambatan teknis, mulai dari kesulitan mengakses aplikasi hingga pilihan jalur domisili yang tidak muncul.

Berdasarkan pantauan di beberapa wilayah, banyak peserta yang gagal melanjutkan proses pendaftaran akibat buruknya jaringan internet, terutama di daerah yang minim infrastruktur digital. Tak sedikit pula yang mengaku kesulitan menginput data pada sistem aplikasi yang disediakan pemerintah provinsi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Lukman, mengakui bahwa pihaknya telah menerima sejumlah laporan dari terkait hambatan tersebut.

“Keluhan terbanyak berasal dari kesulitan dalam proses input data secara daring dan ketiadaan sinyal internet di beberapa titik. Kami tengah melakukan evaluasi internal untuk mengetahui sejauh mana gangguan ini memengaruhi kelancaran proses pendaftaran,” ungkap Lukman dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (18/6).

Meskipun belum merinci jumlah pasti aduan yang masuk, Dindikbud Banten mengaku siap memberikan solusi agar tidak mengganggu hak calon siswa. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan membuka opsi pendaftaran secara langsung di tujuan.

“Sekolah kami minta untuk memfasilitasi langsung proses pendaftaran bagi orang tua atau siswa yang mengalami kendala teknis. Kami tidak ingin ada yang tertinggal dalam proses ini,” tambah Lukman.

Kelambanan dalam petunjuk teknis (juknis) SPMB tahun ini juga mendapat sorotan. Beberapa pihak menilai hal ini berpotensi meningkatkan angka anak tidak tertampung di sekolah negeri, yang bisa berdampak pada meningkatnya risiko putus sekolah di kalangan remaja Banten.

Seorang warga Curug, Kabupaten Tangerang, yang hendak mendaftarkan anaknya ke salah satu SMK Negeri, mengungkapkan rasa kecewanya.

“Sudah dua hari saya coba daftar online, tapi aplikasi error terus. Untungnya pihak sekolah membuka layanan langsung, jadi saya bisa daftar manual,” tuturnya.

Pemerintah daerah diminta untuk segera membenahi sistem pendaftaran agar lebih ramah pengguna dan memastikan jaringan internet yang memadai, khususnya di daerah pinggiran. Langkah cepat dan terukur sangat dibutuhkan untuk menjamin akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak di Provinsi Banten.**

 

Reporter : Rezi

No More Posts Available.

No more pages to load.